1.Pengertian Museum Dirgantara
Mandala
Museum
Pusat TNI AU "Dirgantara
Mandala"adalah museum yang digagas oleh TNI Angkatan Udara untuk
mengabadikan peristiwa bersejarah dalam lingkungan TNI AU, bermarkas di
kompleks Pangkalan Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta.
2.Maksud dan Tujuan Dibangunnya
Museum Dirgantara Mandala
Maksud
dibangunnya monumen ini adalah untuk mengenang dan memperingati peristiwa
jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA akibat serangan dua pesawat pemburu Kitty Hawk
Belanda pada tanggal 29 Juli 1947. Dalam peristiwa ini tiga tokoh perintis TNI
AU gugur, diantaranya Marsda TNI (Anumerta) Agustinus Adisutjipto, Marsda TNI
(Anumerta) Prof.Dr.Abdulrachman Saleh, dan Opsir Muda Udara I (Anumerta)
Adisumarmo Wiryokusumo.
Tujuan didirikan Museum Dirgantara
Mandala adalah sebagai berikut :
1. Semua
kegiatan dan peristiwa bersejarah dalam pertumbuhan dan perkembangan TNI-AU
serta pengorbanan para pendahulu, pejuang dan pahlawan udara membina dan
merintis angkatan udara RI / TNI khususnya mempertahankan dan menegakkan
kemerdekaan negra dan bangsa indonesia perlu dilestarikan.
2. Dalam
rangka mewarisi nilai-nilai 1945 yakni, pengabdian dan pendokumentasian
tersebut perlu direalisasikan dalam bentuk visualisasi bukti sejarah agar dapat
diterima, dihayati dan diamalkan oleh generasi penerus.
3.Pengelola Museum Dirgantara
Mandala
Museum
Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala (Muspusdirla) merupakan staf
pelaksana teknis dari Sub Dinas Pembinaan Mental (Subdisbintal) yang berada di
bawah Dinas Perawatan Personel TNI Angkatan Udara (Diswatpersau). Diswatpersau
sendiri merupakan pelaksanan organisasi TNI AU dalam hal penyelenggaraan
kegiatan perencanaan dan pengendalian pembinaan perawatan personel yang
meliputi pembinaan pelayanan personel, pembinaan mental personel, pembinaan
kesejahteraan dan pembinaan moril, pembinaan museum TNI AU, dan pembinaan
kemiliteran dan musik. Subdisbintal merupakan staf pelakasana Diswatpersau yang
bertugas menyelenggarakan pembinaan mental anggota TNI AU dan keluarganya,
serta pembinaan Museum TNI AU.
Berdasarkan
Pokok-Pokok Organisasi dan Prosedur Dinas Perawatan Personel TNI AU Nomor :
Kep/ 4 / III/ 2004, tanggal 1 Maret 2004 dalam rangka pelaksanaan tugas
pokoknya, Muspusdirla mempunyai kewajiban sebagai berikut :
a. Melaksanakan
penyuluhan dan perawatan benda-benda sejarah TNI AU.
b. Melaksanakan koordinasi dengan
badan, instansi terkait didalam maupun diluar TNI AU dalam rangka pengembangan
dan pemeliharaan koleksi benda-benda sejarah.
c. Menyelenggaraan
pengelolaan museum TNI AU.
Dalam
pelaksanaan harian, Muspusdirla dipimpin oleh Kepala Museum Pusat TNI Angkatan
Udara disingkat Kamuspusdirla yang dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya
bertanggung jawab kepada kepala Sub Dinas Pembinaan Mental TNI AU. dan dengan
dibantu oleh :
a. Sub Seksi Koleksi, disingkat
Subsileksi
b. Sub Seksi Konservasi, disingkat
Subsivasi
c. Sub Seksi Penyajian, disingkat
Subsijian
d. Sub Seksi Monumen Perjuangan,
disingkat Subsimonjuang
e. Sub Seksi Museum Amerta
Dirgantara Mandala, disingkat Subsimustadirla
f. Tata Administrasi dan Urusan
Dalam, disingkat Taud
Subsileksi
merupakan staf pelaksana Muspusdirla dalam penyelenggaraan mencari dan menambah
koleksi museum. Subsileksi dipimpin oleh Kepala Subsileksi Koleksi disingkat
Kasubsileksi yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada
Kamuspusdirla. Subsileksi dalam pelaksanaan tugas kewajibannya dibantu oleh
Urusan Koleksi Korporil dan Diorama, disingkat Urleksikordio yang mempunyai
tugas dalam pemeliharaan koleksi, korporil dan diorama. Urleksikordio dipimpin
oleh Kepala Urusan Koleksi Korporil dan Diorama disingkat Kaurleksikordio.
Subsiviasi adalah staf pelaksana Muspusdirla dalam penyelenggaraan kegiatan
penerimaan dan pemeliharaan benda-benda koleksi museum. Dalam pelaksanaannya,
Subsiviasi dipimpin oleh Kepala Sub Seksi Konservasi, disingkat Kasubsiviasi
yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggungf jawab kepada Kamuspusdirla serta
di bantu oleh Urusan Gudang Museum disingkat Urgudmus yang bertugas dalam
urusan menerima, menyimpan dan merawat koleksi benda bersejarah. Urgudmus
dipimpin oleh seorang Kepala Urusan Gudang Museum disingkat Kaurgudmus.
Subsijian adalah staf pelaksana Muspusdirla dalam menyelenggarakan penyiapan
benda-benda koleksi Muspusdirla untuk dipamerkan. Subsijian dipimpin oleh
Kepala Sub Seksi Penyajian disingkat Kasubsijian yang dalam pelaksanaan
tugasnya bertanggungjawab kepada Kamuspusdirla. Subsijian dibantu oleh Urusan
Penataan Koleksi disingkat Urtaleksi yang di pimpin oleh Kepala Urusan Penataan
Koleksi disingkat Kaurtaleksi yang mempunyai tugas untuk mempersiapkan kelengkapan
museum. Subsimonjuang adalah staf pelaksana Muspusdirla dalam penyelenggaraan
kegiatan pengelolaan dan perawatan monumen perjuangan TNI AU. Subsimonjuang
dipimpin oleh Kepala Subseksi Monumen Perjuangan, disingkat Kasubsimonjuang
dalam melaksanakan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Kamuspusdirla.
Subsimonjuang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Urusan Perawatan
Monumen, disingkat Urwatmon. Urwatmon adalah staf pelaksana Subsimonjuang yang
bertugas dalam urusan memelihara dan merawat monumen. Urwatmon dipimpin oleh
Kepala Urusan Perawatan Monumen, disingkat Kaurwatmon yang dalam melaksanakan
tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Kasubsimonjuang. Staf pelaksana
Muspusdirla dalam penyelenggaraan dukungan administarsi umum dan urusan dalam
Muspusdirla adalah bagian Tata Adfministrasi dan Urusan Dalam disingkat Taud.
Taud dipimpin oleh Kepala Administrasi Umum dan Urusan Dalam, disingkat Kataud
yang dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada
Kamuspusdirla.
4. Penyesuaian Tiket
Selain sekedar melihat-lihat koleksi
pesawat yang ada di Museum Dirgantara Yogyakarta, para pengunjung juga
diperbolehkan untuk mencoba naik ke beberapa jenis pesawat. Para
pengunjung dapat berfoto layaknya seorang pilot, dengan biaya tambahan
yang dikenakan per kamera. Ini tentunya dapat menjadi pengalaman yang tak
terlupakan, khususnya bagi anak-anak. Biaya tambahan yang harus dibayarkan
tidak mahal, hanya Rp. 1000,- saja. Museum ini dibuka untuk umum setiap hari
mulai dari pukul 08.30 sampai dengan pukul 15.00. Tapi, pada hari Senin dan
hari libur nasional museum ini tutup. Harga tiket masuk tidak mahal, hanya Rp.
3000,- saja per orang. Para pengunjung yang datang dalam rombongan yang terdiri
dari 30 orang atau lebih akan mendapatkan potongan harga, menjadi Rp. 2000,-
saja per orang.
PENUTUPAN
KESIMPULAN
Dari uraian pembahasan karya tulis ini, penulis mengambil
kesimpulan yaitu:
1. Museum
adalah suatu tempat menyimpan benda-benda yang bernilai sejarah agar tidak
hilang dan rusak sehingga dapat dinikmati berbagai generasi, itu diharapkan
mereka dapat mengetahui sejarah dan dapat menghargai hasil yang telah dicapai
generasi terdahulu sehingga mereka dapat mengambil hikmah dan sejarah itu
sendiri,
2. Museum
berfungsi menyimpan benda-benda yang bernilai sejarah yang patut mendapat
perhatian umum. Selain itu museum merupakan sarana yang efektif untuk
mewariskan nilai-nilai luhur perjuangan,
3. Museum
berpungsi juga untuk tempat berekreasi dan mendidik
4. Museum
Pusat TNI AU Dirgantara Mandala secara visual menggambarkan perjuangan Bangsa
Indonesia, khususnya TNI AU dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan NKRI.
5. Museum
Pusat TNI AU Dirgantar Mandala memilki cirri khusus dan keunikan yang luar biasa
dan berharga bagi bangsa Indonesia
6. Untuk
mengatahui wawasan ilmu pengetahuan tinggi yang pernah di capai oleh para
pejuang dan para pahlawan udara dalam membina dan merintis angkatan udara
Republik Indonesia
7. Sebagai
usaha pelestarian benda – benda bersejarah KRI.
8. Untuk
menambah pengetahuan dan wawasan tentang sejarah dan benda-benda peninggalan
sejarah yang ada di Indonesia.
SARAN
1. Dengan
mengenal benda-benda bersejarah, tanamkanlah dalam diri kita jiwa dan semangat
kepahlawanan,
2. Lestarikan
dan peliharalah peninggalan-peninggalan sejarah agar tidak sampai hilang dan
rusak,
3. Binalah
persatan dan kesatuan bangsa agar peristiwa masa lalu tidak kembali,
4. Teruskanlah
perjuangan para pahlawan dengan membangun Bangsa Indonesia lebih maju.
5. Kepala
pengelola objek wisata agar meningkatkan pelayanan dan menarik pengunjung
6. Kepada
pemerintah agar melengkapi sarana dan prasarana serta benda yang ada di dalam
museum dapat di perbaiki kembali supaya tahan lama keunikannyadala
7. kepada
masyarakat agar dapat bersama – sama menjaga objek wisata baik berupa alam
maupun peninggalan bersejarah masa lampau dan agar dapat di nikmati sepanjang
masa
No comments:
Post a Comment