Thursday, January 26, 2017

Sejarah Museum Dirgantara Mandala

1.Pengertian Museum Dirgantara Mandala

Museum Pusat TNI AU "Dirgantara Mandala"adalah museum yang digagas oleh TNI Angkatan Udara untuk mengabadikan peristiwa bersejarah dalam lingkungan TNI AU, bermarkas di kompleks Pangkalan Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta.

2.Maksud dan Tujuan Dibangunnya Museum Dirgantara Mandala

Maksud dibangunnya monumen ini adalah untuk mengenang dan memperingati peristiwa jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA akibat serangan dua pesawat pemburu Kitty Hawk Belanda pada tanggal 29 Juli 1947. Dalam peristiwa ini tiga tokoh perintis TNI AU gugur, diantaranya Marsda TNI (Anumerta) Agustinus Adisutjipto, Marsda TNI (Anumerta) Prof.Dr.Abdulrachman Saleh, dan Opsir Muda Udara I (Anumerta) Adisumarmo Wiryokusumo.

Tujuan didirikan Museum Dirgantara Mandala adalah sebagai berikut :

1. Semua kegiatan dan peristiwa bersejarah dalam pertumbuhan dan perkembangan TNI-AU serta pengorbanan para pendahulu, pejuang dan pahlawan udara membina dan merintis angkatan udara RI / TNI khususnya mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan negra dan bangsa indonesia perlu dilestarikan.
2. Dalam rangka mewarisi nilai-nilai 1945 yakni, pengabdian dan pendokumentasian tersebut perlu direalisasikan dalam bentuk visualisasi bukti sejarah agar dapat diterima, dihayati dan diamalkan oleh generasi penerus.

3.Pengelola Museum Dirgantara Mandala

Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala (Muspusdirla) merupakan staf pelaksana teknis dari Sub Dinas Pembinaan Mental (Subdisbintal) yang berada di bawah Dinas Perawatan Personel TNI Angkatan Udara (Diswatpersau). Diswatpersau sendiri merupakan pelaksanan organisasi TNI AU dalam hal penyelenggaraan kegiatan perencanaan dan pengendalian pembinaan perawatan personel yang meliputi pembinaan pelayanan personel, pembinaan mental personel, pembinaan kesejahteraan dan pembinaan moril, pembinaan museum TNI AU, dan pembinaan kemiliteran dan musik. Subdisbintal merupakan staf pelakasana Diswatpersau yang bertugas menyelenggarakan pembinaan mental anggota TNI AU dan keluarganya, serta pembinaan Museum TNI AU.


Berdasarkan Pokok-Pokok Organisasi dan Prosedur Dinas Perawatan Personel TNI AU Nomor : Kep/ 4 / III/ 2004, tanggal 1 Maret 2004 dalam rangka pelaksanaan tugas pokoknya,  Muspusdirla mempunyai kewajiban sebagai berikut  :
a.  Melaksanakan penyuluhan dan perawatan benda-benda sejarah TNI AU.
b. Melaksanakan koordinasi dengan badan, instansi terkait didalam maupun diluar TNI AU dalam rangka pengembangan dan pemeliharaan koleksi benda-benda sejarah.
c.   Menyelenggaraan pengelolaan museum TNI AU.

Dalam pelaksanaan harian, Muspusdirla dipimpin oleh Kepala Museum Pusat TNI Angkatan Udara disingkat Kamuspusdirla yang dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya bertanggung jawab kepada kepala Sub Dinas Pembinaan Mental TNI AU. dan dengan dibantu oleh :
a. Sub Seksi Koleksi, disingkat Subsileksi
b. Sub Seksi Konservasi, disingkat Subsivasi
c. Sub Seksi Penyajian, disingkat Subsijian
d. Sub Seksi Monumen Perjuangan, disingkat Subsimonjuang
e. Sub Seksi Museum Amerta Dirgantara Mandala, disingkat Subsimustadirla
f. Tata Administrasi dan Urusan Dalam, disingkat Taud
            Subsileksi merupakan staf pelaksana Muspusdirla dalam penyelenggaraan mencari dan menambah koleksi museum. Subsileksi dipimpin oleh Kepala Subsileksi Koleksi disingkat Kasubsileksi yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Kamuspusdirla. Subsileksi dalam pelaksanaan tugas kewajibannya dibantu oleh Urusan Koleksi Korporil dan Diorama, disingkat Urleksikordio yang mempunyai tugas dalam pemeliharaan koleksi, korporil dan diorama. Urleksikordio dipimpin oleh Kepala Urusan Koleksi Korporil dan Diorama disingkat Kaurleksikordio. Subsiviasi adalah staf pelaksana Muspusdirla dalam penyelenggaraan kegiatan penerimaan dan pemeliharaan benda-benda koleksi museum. Dalam pelaksanaannya, Subsiviasi dipimpin oleh Kepala Sub Seksi Konservasi, disingkat Kasubsiviasi yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggungf jawab kepada Kamuspusdirla serta di bantu oleh Urusan Gudang Museum disingkat Urgudmus yang bertugas dalam urusan menerima, menyimpan dan merawat koleksi benda bersejarah. Urgudmus dipimpin oleh seorang Kepala Urusan Gudang Museum disingkat Kaurgudmus. Subsijian adalah staf pelaksana Muspusdirla dalam menyelenggarakan penyiapan benda-benda koleksi Muspusdirla untuk dipamerkan. Subsijian dipimpin oleh Kepala Sub Seksi Penyajian disingkat Kasubsijian yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggungjawab kepada Kamuspusdirla. Subsijian dibantu oleh Urusan Penataan Koleksi disingkat Urtaleksi yang di pimpin oleh Kepala Urusan Penataan Koleksi disingkat Kaurtaleksi yang mempunyai tugas untuk mempersiapkan kelengkapan museum. Subsimonjuang adalah staf pelaksana Muspusdirla dalam penyelenggaraan kegiatan pengelolaan dan perawatan monumen perjuangan TNI AU. Subsimonjuang dipimpin oleh Kepala Subseksi Monumen Perjuangan, disingkat Kasubsimonjuang dalam melaksanakan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Kamuspusdirla. Subsimonjuang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Urusan Perawatan Monumen, disingkat Urwatmon. Urwatmon adalah staf pelaksana Subsimonjuang yang bertugas dalam urusan memelihara dan merawat monumen. Urwatmon dipimpin oleh Kepala Urusan Perawatan Monumen, disingkat Kaurwatmon yang dalam melaksanakan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Kasubsimonjuang. Staf pelaksana Muspusdirla dalam penyelenggaraan dukungan administarsi umum dan urusan dalam Muspusdirla adalah bagian Tata Adfministrasi dan Urusan Dalam disingkat Taud. Taud dipimpin oleh Kepala Administrasi Umum dan Urusan Dalam, disingkat Kataud yang dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Kamuspusdirla.


4. Penyesuaian Tiket

Selain sekedar melihat-lihat koleksi pesawat yang ada di Museum Dirgantara Yogyakarta, para pengunjung juga diperbolehkan untuk mencoba naik ke beberapa jenis pesawat. Para pengunjung  dapat berfoto layaknya seorang pilot, dengan biaya tambahan yang dikenakan per kamera. Ini tentunya dapat menjadi pengalaman yang tak terlupakan, khususnya bagi anak-anak. Biaya tambahan yang harus dibayarkan tidak mahal, hanya Rp. 1000,- saja. Museum ini dibuka untuk umum setiap hari mulai dari pukul 08.30 sampai dengan pukul 15.00. Tapi, pada hari Senin dan hari libur nasional museum ini tutup. Harga tiket masuk tidak mahal, hanya Rp. 3000,- saja per orang. Para pengunjung yang datang dalam rombongan yang terdiri dari 30 orang atau lebih akan mendapatkan potongan harga, menjadi Rp. 2000,- saja per orang.

















PENUTUPAN

KESIMPULAN
Dari uraian pembahasan karya tulis ini, penulis mengambil kesimpulan yaitu:
1.      Museum adalah suatu tempat menyimpan benda-benda yang bernilai sejarah agar tidak hilang dan rusak sehingga dapat dinikmati berbagai generasi, itu diharapkan mereka dapat mengetahui sejarah dan dapat menghargai hasil yang telah dicapai generasi terdahulu sehingga mereka dapat mengambil hikmah dan sejarah itu sendiri,
2.      Museum berfungsi menyimpan benda-benda yang bernilai sejarah yang patut mendapat perhatian umum. Selain itu museum merupakan sarana yang efektif untuk mewariskan nilai-nilai luhur perjuangan,
3.      Museum berpungsi juga untuk tempat berekreasi dan mendidik
4.      Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala secara visual menggambarkan perjuangan Bangsa Indonesia, khususnya TNI AU dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan NKRI.
5.      Museum Pusat TNI AU Dirgantar Mandala memilki cirri khusus dan keunikan yang luar biasa dan berharga bagi bangsa Indonesia
6.      Untuk mengatahui wawasan ilmu pengetahuan tinggi yang pernah di capai oleh para pejuang dan para pahlawan udara dalam membina dan merintis angkatan udara Republik Indonesia
7.      Sebagai usaha pelestarian benda – benda bersejarah KRI.
8.      Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang sejarah dan benda-benda peninggalan sejarah yang ada di Indonesia.
SARAN

1.      Dengan mengenal benda-benda bersejarah, tanamkanlah dalam diri kita jiwa dan semangat kepahlawanan,
2.      Lestarikan dan peliharalah peninggalan-peninggalan sejarah agar tidak sampai hilang dan rusak,
3.      Binalah persatan dan kesatuan bangsa agar peristiwa masa lalu tidak kembali,
4.      Teruskanlah perjuangan para pahlawan dengan membangun Bangsa Indonesia lebih maju.
5.      Kepala pengelola objek wisata agar meningkatkan pelayanan dan menarik pengunjung
6.      Kepada pemerintah agar melengkapi sarana dan prasarana serta benda yang ada di dalam museum dapat di perbaiki kembali supaya tahan lama keunikannyadala
7.      kepada masyarakat agar dapat bersama – sama menjaga objek wisata baik berupa alam maupun peninggalan bersejarah masa lampau dan agar dapat di nikmati sepanjang masa



No comments:

Post a Comment